Ini Alasan Mengapa Investasi Syariah Disebut Sebagai Investasi Terbaik dan Aman
Boleh jadi popularitas investasi syariah masih lebih rendah namun siapa sangka, bagi para investor cerdas, disinilah mereka menanamkan hartanya.
Saat ini banyak sekali ditawarkan investasi online maupun konvensional yang menggiurkan dan menjanjikan keuntungan yang besar. Hal ini tentu saja akan membuat kita menjadi tertarik untuk berinvestasi.
Pastinya sebelum menanamkan investasi kita akan melihat dan menilai apa saja resiko dan keuntungan yang akan kita dapat dari berinvestasi. Tentu saja semua orang ingin menanamkan dana mereka di investasi yang aman, sehingga nantinya investor akan mendapatkan untung bukannya kerugian yang didapat.
Saat ini salah satu investasi aman yang sedang banyak dibicarakan adalah investasi syariah.
Jika anda belum pernah berinvestasi syariah, anda tidak perlu merasa khawatir. Karena investasi syariah merupakan pilihan investasi terbaik sebab aman dan menguntungkan.
Selain itu investasi syariah juga dapat anda pelajari secara cepat dan mudah. Berikut ini beberapa keuntungan yang akan anda rasakan ketika berinvestasi syariah:
1. Terbebas dari riba (bunga)
Riba merupakan istilah bunga, dimana riba biasanya diberikan jika mereka melakukan sebuah investasi seperti produk di bank konvensional; asuransi, investasi deposito dan lainnya. Namun jika menggunakan investasi syariah tentu saja kita akan terbebas dari riba yang diharamkan oleh syariat islam.
2. Terbebas dari gharar.
Gharar merupakan penipuan dalam proses investasi. Dalam investasi syariah, investor tidak akan tertipu karena prosesnya yang transparan dan dalam syariat tidak diperbolehkan memberatkan salah satu pihak.
Demikian pula dalam akadnya, tidak boleh ada keterpaksaan (tertulis maupun tidak tertulis). Hal ini tentu saja alasan yang menyebabkan investasi syariah menjadi investasi aman dan menguntungkan.
3. Terbebas dari maysir.
Maysir merupakan sebutan untuk spekulasi yang berkembang. Dimana dalam konteks ini tidak boleh ada spekulasi mengenai biaya yang akan membuat orang menjadi berpikir berlebih.
4. Manajemen islami.
Bagi, anda yang merupakan umat muslim atau memilih menjadi investor cerdas maka hal ini akan sangat membantu sekali. Karena akan membuat kita jadi lebih mudah dan rasanya memang akan sesuai serta tidak akan mengganggu investasi kita.
Dengan manajemen yang islami maka investasi syariah konvensional ataupun investasi syariah online seperti paytren akan membantu anda untuk meminimalisir kerugian dan mencapai keuntungan sebesar besarnya namun tetap berkah.
Investasi syariah memang merupakan pilihan investasi aman, serta sangat menguntungkan baik di dunai maupun akhirat. Jangan khawatir atau takut untuk mulai berinvestasi syariah, khususnya bagi pemula dalam investasi.
Salah satu investasi syariah online dan investasi aman, dapat anda coba lakukan di PayTren.
Selain keuntungan yang telah disebutkan di atas, Paytren menawarkan “modal” awal untuk berinvestasi yang sangat rendah, yaitu sebesar tiga Ratus Lima Puluh Ribu rupiah*. (saat ini /350.000 - 10.100.000)
Selain itu Paytren, sebagai Usaha investasi syariah online terbaik yang memiliki produk Aplikasi Paytren, fokus dalam pembayaran kebutuhan masyarakat muslim dan masyarakat Indonesia bahkan go Internasional.
Tentu saja hal ini memperlihatkan bahwa investasi syariah online yang ditawarkan Paytren adalah investasi aman, mudah dan menguntungan bagi investor di dunia maupun akhirat.
Ayo mulai berinvestasi syariah sekarang juga
Produk-produk Investasi Syariah
Nasabah yang berinvestasi pada produk keuangan syariah tidak akan mendapat keuntungan berupa bunga, melainkan persentase bagi hasil (nisbah) dari
keuntungan yang diperoleh bank dari pengelolaan uang nasabah. Misalnya, 55 persen keuntungan untuk nasabah dan 45 persen untuk bank.
Namun dengan sistem bagi hasil, meski nisbah disepakati sejak awal, nasabah dan bank tidak bisa mengetahui hasil pasti yang akan diterima kedua belah pihak, sebelum keuntungan hasil usaha bank itu diketahui di akhir periode yang telah ditentukan. Tidak seperti sistem bunga, dimana nasabah tahu hasil yang akan diperoleh sejak awal -berupa persentase bunga dari uang yang ia invetasikan- berapa pun keuntungan atau kerugian dari usaha yang dilakukan bank. Namun dengan sistem bagi hasil, nasabah dan bank berbagi keuntungan secara lebih adil, keuntungan yang diperoleh nasabah bisa jadi lebih besar dibanding dengan sistem bunga.
Bagaimana kalau usaha yang dilakukan bank syariah mengalami kerugian? “Secara teori, nasabah juga menanggung kerugian. Namun tentu saja pihak bank akan berusaha keras untuk menghasilkan keuntungan,” jelas Hanawijaya, Direktur Kepatutan dan Manajemen Risiko Bank Syariah Mandiri. “Dan sama seperti di bank konvensional, untuk tabungan dan deposito syariah di bawah Rp 100 juta, dana nasabah dijamin pemerintah.”
Satu hal lagi, jika Anda berinvestasi secara syariah, hasil investasi itu ‘dibersihkan’ melalui pengeluaran zakat yang bisa dilakukan secara otomatis oleh pihak institusi keuangan syariah atau oleh Anda sendiri. Mulai tertarik? Berikut ini produk-produk investasi syariah yang bisa Anda lirik.
Tabungan dan deposito mudharabah
Mudharabah adalah akad (perjanjian) antara nasabah sebagai pemilik modal dengan bank sebagai pengelola modal, untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan itu lalu dibagikan sesuai nisbah yang disepakati bersama, dan besarnya bisa naik atau turun tergantung hasil kinerja usaha bank. Itu sebabnya, di bank syariah, tabungan dan deposito masuk kategori investasi, bukan saving. Yang benar-benar saving hanya layanan giro wadiah (titipan). Tingkat pengembalian wadiah umumnya sekitar 3 persen per tahun, sedangkan tabungan 6-12 persen per tahun, dan deposito 8-15 persen per tahun. Anda tidak akan terkena pemberian bunga berjenjang atau dibebani biaya administrasi ini-itu.
Asuransi syariah
Pada asuransi konvensional, nasabah membeli perlindungan dari perusahaan asuransi, dan premi yang dibayarkan menjadi milik perusahaan asuransi. Pembayaran klaim diambil dari rekening dana perusahaan asuransi. Sedangkan pada asuransi syariah, premi yang dibayar tetap milik nasabah, dan dana yang terkumpul merupakan milik seluruh peserta asuransi. Perusahaan asuransi hanya mengelola dana titipan para nasabah ke dalam investasi yang halal dan hasilnya dibagi sesuai nisbah yang disepakati bersama.
Para nasabah juga mengikatkan diri untuk saling menolong jika ada yang mengalami musibah. Karenanya, pada asuransi syariah, ada pos yang disebut rekening dana kebajikan, yang diambil dari sebagian premi para nasabah, dan sejak awal sudah diikhlaskan untuk dihibahkan oleh peserta kepada peserta lain yang mendapat musibah.
Tabungan pendidikan
Beberapa bank syariah menyediakan produk tabungan pendidikan. Bank Syariah Mandiri misalnya, menyediakan Tabungan Investa Cendekia. “Tabungan berjangka ini, selain mempunyai setoran bulanan yang fleksibel, juga memberikan hasil investasi yang lebih baik dari tabungan pendidikan konvensional,” promosi Hana. Tabungan pendidikan juga menyediakan fasilitas asuransi –kerja sama bank dengan perusahaan asuransi syariah-- agar jika Anda mengalami musibah, dana pendidikan anak tetap terjamin.
Reksadana syariah
Mekanisme investasi reksadana syariah ini mirip reksadana konvensional. Anda dan investor lain ‘patungan’ untuk berinvestasi ke dalam suatu produk keuangan, yang pengelolaannya dilakukan oleh manajer investasi. Keuntungan investasi lalu dibagikan kepada para investor sesuai proporsi modal yang dimiliki –dengan sedikit management fee untuk manajer investasi. Bedanya, pada reksadana syariah, investasi yang dilakukan oleh manajer investasi, selain mempertimbangkan keuntungan juga kehalalan produk investasi. Dengan begitu, hasil investasi yang dibagikan kepada para investor, bersih dari riba dan unsur lain yang tidak halal.
Jenis reksadana syariah yang ada sekarang adalah Reksadana Pendapatan Tetap serta Reksadana Campuran, dan telah diterbitkan oleh beberapa perusahaan sekuritas. Bank syariah biasanya bertindak sebagai agen penjual. Tingkat pengembalian investasi reksadana syariah bervariasi antara 11-23 persen per tahun. Selain return yang bagus dan lebih adil, harga reksadana syariah relatif lebih stabil.